Pupuk Langka?, Hasil Pertanian di Kabupaten Bantaeng Meningkat

    Pupuk Langka?, Hasil Pertanian di Kabupaten Bantaeng Meningkat
    Ilustrasi gambar hasil pertanian

    BANTAENG - Produksi pertanian di Kabupaten Bantaeng mengalami peningkatan sepanjang 2020 jika dibanding dengan produksi pertanian sepanjang 2019. Hasil produksi pertanian ini sekaligus membantah isu kelangkaan pupuk yang terjadi di Bantaeng. 

    Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng menyebutkan produksi pertanian padi di Bantaeng meningkat sebesar 3, 22 persen. Rata-rata lahan pertanian di Bantaeng bisa memproduksi 52, 40 kwintal padi per hektare pada 2020. Pada tahun sebelumnya, produksi pertanian di Bantaeng hanya berada pada angka 50, 76 per hektare. Selengkapnya, lihat grafis. 

    "Dari data ini, lahan pertanian di Bantaeng tetap subur. Buktinya, rata-rata produksi padi per hektare meningkat, " jelas Kepala Seksi Pupuk dan Alsintan Dinas Pertanian Bantaeng, Nursalam. 

    Dia menambahkan, data ini pula sekaligus membantah terjadinya kelangkaan pupuk di Bantaeng. Secara fakta, lahan pertanian di Bantaeng mengalami kenaikan produksi. Jika terjadi kelangkaan pupuk, seharusnya lahan pertanian di Bantaeng mengalami penurunan produksi per hektare nya. 

    Dia juga mengakui di beberapa kecamatan sempat mengalami penurunan jumlah luas tanam. Hal ini akibat banjir dan musim kemarau. Dampaknya, ada sekitar 0, 34 persen potensi produksi pertanian yang tergerus. Dampak banjir terhadap jumlah luas tanam terasa di  di Kecamatan Bissappu dan Bantaeng. Sedangkan dampak kemarau terasa di Kecamatan Pa'jukukang dan Gantarangkeke. 

    "Bissappu dan Bantaeng karena dampak tanggul cekdam jebol, dan dampak perubahan iklim curah hujan cukup rendah di kecamatan pajukukang dan gantarangkeke sehingga ada penurunan luas tanam, " jelas dia.

    Hal yang sama juga berlaku untuk tanaman jagung. Dia mengatakan, produksi pertanian jagung di Bantaeng juga ikut meningkat. Setiap lahan pertanian di Bantaeng mengalami peningkatan produksi tanaman jagung 60, 76 kwintal per hektare tahun ini. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya berada pada angka 59, 60 kwintal per hektare.

    "Artinya, lahan pertanian jagung di Bantaeng tetap mengalami peningkatan produksi, " jelas dia.  

    Sayangnya, luas tanam lahan pertanian jagung di Bantaeng juga ikut mengalami penurunan tahun ini. Dari total 27, 297 hektare pada 2019 menjadi 25, 584 hektare pada 2020. 

    "Luas pertanaman jagung 2020 dibanding 2019 mengalami penurunan karena ada alih komoditi ke tanaman kacang, tanah dan kacang hijau khususnya pertanaman jagung dilahan sawah pada MT agustus, september , oktober. Sehingga tahun 2020 luas pertanaman kacang tanah dan kacang hijau meningkat, " kata anggota Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) ini.(*)

    Bantaeng
    Ryawan Sulsel

    Ryawan Sulsel

    Artikel Sebelumnya

    Wabup Bantaeng Ikuti Rakornas TPAKD 2020...

    Artikel Berikutnya

    Kurangi Resiko Penularan Virus Corona, Satgas...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Bakamla RI Berikan Pertolongan Medis ABK KM Lintas Samudra 2 di Perairan Natuna
    Cegah Paham Radikalisme, Polri Tekankan Pentingnya Upaya Kontra Radikal 
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan

    Ikuti Kami