BANTAENG - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Bantaeng, Juni lalu membuat Pemkab Bantaeng bersama Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) melakukan sejumlah langkah pencegahan. Upaya ini dibahas dalam sidang dengan pembahasan isu strategis terkait banjir bandang Bantaeng.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ), Adenan Rasyid mengatakan bahwa salah satu yang menjadi bahasan materi yakni pembahasan isu strategis terkait banjir bandang Bantaeng. Dia mengatakan, banjir bandang itu terjadi akibat intensitas curah hujan yang tinggi di daerah hulu, sehingga mengakibatkan sejumlah wilayah terendam banjir.
"Melalui kegiatan ini diharapkan ada sumbangsih pemikiran dari seluruh pihak untuk mencari solusi jangka pendek, menengah dan jangka panjang, guna mengatasi masalah banjir, " katanya.
Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari Senin-Rabu, 28-30 September, di Hotel Kirei Bantaeng. Turut hadir pada kesempatan itu antara lain Kepala Dinas PUTR Prov. Sulsel selaku Ketua Harian TKPSDA WS. Jeneberang, Kepala Selretariat TKPSDA WS. Jeneberang, serta para anggota TKPSDA WS. Jeneberang periode 2019-2024.
Dia menambahkan, kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyelaraskan kesepahaman antar sektor, antar wilayah dalam pengelolaan sumber daya air wilayah sungai. Selain itu juga guna memberi saran kepada Pemerintah Pusat terkait pengelolaan sumber daya air sesuai hasil koordinasi, serta memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program dan rencana kegiatan pengolahan sumber daya air pada wilayah sungai.
Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin mengatakan, kegiatan ini adalah sebuah kehormatan bagi Pemkab Bantaeng atas ditunjuknya sebagai lokasi pelaksanaan Sidang TKPSDA.
"Saya harap melalui sidang ini, akan ada sumbangsih pemikiran bagi kami dan SKPD di Bantaeng dalam merumuskan, merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan apa yang kita laksanakan pada siang hari ini, " kata dia.(***)